CERITA KU | KISAH NYATA
Home » » CERITA KU | Kisah Nyata - 5

CERITA KU | Kisah Nyata - 5

Posted by CB Blogger

Waktu pun terus berlalu, hingga suatu hari cut linda pindah sekolah yang saat itu aku duduk di kelas 5. Beliau pindah ke bandung ikut kedua orang tuanya yang pindah tugas ke kota dingin tersebut. Aku dan teman-teman sangat merasa kehilangan terutama aku yang saat itu dekat dengan nya, tapi apa boleh buat suatu pertemuan pasti akan ada perpisahan. Tapi kami tidak terus merasa kehilangan,, aku bersama teman-teman terus bersemangat belajar untuk menyongsong EBTANAS kelulusan tingkat sekolah dasar.
            Aku pun berdoa semoga lulus dengan nilai yang memuaskan, dan terus giat belajar dengan mengikuti les yang diadakan oleh sekolah setiap hari sepulang dari sekolah, Pak Nasrul wali kelas 6 terus menerus memberikan contoh-contoh soal EBTANAS tahun-tahun lalu, kami pun semkain giat, yang pada akhirnya aku pun lulus Sekolah Dasar dengan Nilai EBTANAS paling baik di sekolah ku. Gembira, terharu, berkecamuk dalam pikiran ku dan pulang dengan senang hati, langung menjumpai Bapak dan ibu seraya berkata, Bapak.... Ibu... aku lulus dengan nilai NEM tertinggi. Ibu dan Ayah Pun merasa gembira sambil bertanya jadi mau lanjutkan ke SMP mana nih. Aku pun binggung karena ayah memberikan 2 pilihan yaitu SMP lama inong dan SMP babahrot.
            Pada malamnya aku pun bertekat dan mengambil keputusan bahwa aku akan mengikuti jejak kakak-kakak ku yang sekolah di SMP lama Inong, waktu pun terus berlalu, hingga suatu hari aku pun meranjak remaja saat itu. Waktu berlalu hingga suatu hari aku bersama teman akrab ku namanya Rizaldi, beliau adalah anak seorang tentara yang bertugas di lama inong, kami berteman sangat akrab dan kemana-mana selalu berdua, serta yang paling ku benci saat itu adalah Wahyudi Satria, dikarena kesombongannya. Tapi waktu berlalu dan kami pun berteman dan jadilah sahabat karib.
            Pada masa SMP aku tidak mempunyai teman wanita yang akrab dengan ku, dikarenakan dalam benak ku masih tersimpan nama Cut Linda Romantika, hanya ada teman sekelasku yang selalu menjadi tempat ku bergaduh, aku selalu menganggu mereka.

            Kecamatan Kuala Batee Desa Blang Dalam Dusun Putra Jaya itu lah tempat ku tinggal, Aceh saat itu pun mulai berkecamuk dengan adanya kelompok yang menamakan diri nya Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berjuang memperjuangkan hak-hak rakyat, kata mereka semua sih bukan kata ku.
            Suatu pagi, saya dan kakak ku Abibi berangkat kesekolah dengan menggunakan sepeda. Pagi itu kami berangkat agak telat padahal itu adalah hari senin dimana setiap hari senin diadakan upacara bendera disekolah ku dan sekolah-sekolah yang lainnya. Akibat terburu-buru dan saling kebut-kebutan dengan teman ku yang bernama Zulkarnaini, beliau tinggal didekat mesjid antara perbatasan desa lama inong dengan desa babahrot. Sangking ceria tanpa mengontrol kondisi jalan, sampailah kami di keude lama inong, hujan mulai turun rintik-rintik dan tanpa kontrol tiba-tiba ada sepeda motor yang menyeberang jalan dan akupun langsung menabrak nya yang hingga sepeda yang kami naik patah. Kami pun takut tak karuan.
Akibat dari kejadian itu, saya dan kakak ke dua saya, mencari akal dan mulai berfikir, bagaimana cara memperbaiki sepeda kami yang rusak, akhirnya kami tanpa lagi menghiraukan waktu masuk sekolah sudah terlambat, membawa sepeda ke bengkel, dan kami menitipkan sepeda tersebut dan langsung menuju kesekolah dimana sekolah kami tidak jauh letaknya dari bengkel sepeda tersebut yaitu SMP Negeri 1 Kuala Batee.
Selepas dari proses belajar disekolah, kami pun kembali lagi ke bengkel sepeda, dan menanyakan apa yang harus kami ganti. pak,.... gimana dengan sepeda kami pak... ? apa yang rusak ..! seru kakak saya. Lalu tukang bengkel berkata... ini garpunya yang patah dek, jadi harus diganti....! lalu, kakak ku bertanya, berapa pak harga garpu sepeda kami ini, harga garpu baru itu sebesar 172.000 ujar bapak tukang bengkel, tapi ada cara lain bila tidak ada uang nya, nih garpu masih bisa dilas aja, jadi masih bisa di pakai, ujar nya lagi. Saya pun menjawab... boleh juga pak, dilas aja, berapa ongkos las nya dan bisa ngak siap hari ini...? bapak tukang bengkel pun berujar, akan kita usahakan..
Saya dan kakak saya pun kebingungan dimana kami harus mencari uang untuk ongkos las garpu sepeda ini, akhirnya timbullah ide bahwa kami punya celengan, akhirnya celengan tersebut terpaksa kami belah buat ongkos perbaiki sepeda.
Sesampai dirumah kami pun seperti orang yang tak salah, seperti biasa kami mengerjakan pekerjaan rutin yaitu keladang membantu bapak dan ibu serta belajar dimalam hari. Seminggu setelah kejadian tersebut, bapak menggunakan sepeda ke pasar lama inong buat belanja, sepulang dari sana sang bapak langsung bertanya, kenapa nih sepeda nya kok terasa tak enak dinaik, kami berdua saya dan kak bibi serentak seperti petir disiang hari yang akan menyambar kami berdua, seraya menjawab, sepeda nya ketabrak honda pak hari senin yang lalu, jadi garpunya patah dan cuman kami las aja, karena uang buat beli garpu yang baru tidak cukup, ujar kakak ku abibi. Dan bapak pun tersenyum, kenapa kok ngak bilang, jadi kan bisa kita ganti, tapi itu sepeda dah bapak ganti tadi garpunya dan lain kali hati-hati ya waktu naik sepeda, ujar nya.

BACA JUGA KISAH KU - VI, (Klik)




0 comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.... Jangan Lupa like, Share dan Komentar nya ya......

Mari Selamatkan Bumi dengan Menjaga Lingkungan

Followers

Powered by Blogger.