CERITA KU | KISAH NYATA
Home » » CERITA KU | Kisah Nyata - 6

CERITA KU | Kisah Nyata - 6

Posted by CB Blogger

Hari berganti hari, minggu berganti minggu dan bulan berganti bulan, serta tahun pun ikut berganti, hingga saat itu saya duduk di kelas 2 SLTP dan Kak Bibi duduk di kelas 3 SLTP Negeri Kuala Batee, dimana hari itu ada pengumuman bahwasannya akan ada perpisahan anak-anak kelas 3 ke bukit lawang yang terletak di propinsi sumatera utara, yang teak terlalu jauh bila di tempuh melalui kota tapak tuan, singkil dan subussalam, kakak ku Abibi pun ingin ikut kesana saat itu, tapi tak berani minta izin, begitu juga dengan diriku yang pingin ikut, dengan ongkos waktu itu ditetapkan oleh sekolah kami sebesar Rp. 75.000,-, kembali kami berdua tak berani mmebicarakan ini dengan kedua orang tua kami, sehingga dengan tekad yang bulat kami kembali membuka celengan kami yang selama ini kami tabung dibawah pohon kelapa di belakang rumah, setelah kami buka ternyata mencukupi buat kami ikut acara perpisahan tersebut.
Akhirnya dengan tidak memberitahukan kepada kedua orang tua kami, bahwa kami akan ikut ke bukit lawang. Dengan memberanikan diri akhirnya kami menuju bukit lawang sumatera utara.
Beberapa hari kami disana, yang mengakibatkan kedua orang tua kami gelisah dan susah bahwa kami kemana, hingga bapak mencari kesekolah, alhasil dari sekolah lah bapak tau bahwa kami ikut perpisahan anak-anak kelas tiga kebukit lawang.
Sepulang dari sana, dengan rasa takut akan dimarahi oleh kedua orang tua, kami memberanikan diri untuk pulang, dan sesampai dirumah kami langsung disambut oleh kedua orang tua yaitu ayah dan ibu, dengan wajah agak murung. Dari mana saja kalian berdua, pergi tanpa pamit dengan orang tua dan sudah buat susah orang tua.. ujar bapak.
Sembari dengan wajah yang ketakutan, kami berdua pun menjawab, kami ikut acara perpisahan pak, dan kami pergi dengan kawan-kawan di sekolah serta guru-guru juga ikut... ujar kak bibi. Emang dari mana kalian dapat uang untuk ongkos, apa kalian mencuri ya.... ujar sang ibu. Ngak mak, kami buka celengan kami mak, buat ongkos, jadi uang iboy ma kak bibi cukup buat ongkos kami berdua dan jajan selama disana... ujar ku pula.
Sang ayah dan ibu pun sembari mengerutkan dahinya, emang selama ini, kalian berdua ngak pernah jajan ya disekolah, kata sang ibu. Kami kalo lapar aja baru jajan mak, dan kalo ngak lapar kami simpan uangnya di celengan kami, ujar kak bibi. Ya sudah..... lain kali bila kalian ingin pergi itu pamit dulu ma orang tua ya, jangan di ulangin lagi. Ujar sang ayah... iya pak.... jawab kami serempak.
Suara ayam pun mulai berkokok sembari memanggil yang lainnya agar segera merapat kekandang, karena sebentar lagi matahari akan segera terbenam, kami pin sekeluarga bersiap-siap untuk mandi dan menunaikan ibadah sholat magrib secara berjama’ah. Selepas magrib, kami berempat berangkat ketempat pengajian yang tak jauh dari rumah kami, yaitu di rumah tgk. Sulaiman dengan nama panggilan tgk. Leman blang dalam saat itu.
Malam pun berlalu, kami pun mulai dengan aktivitas masing-masing, selepas pulang dari pengajian yaitu mengerjakan pekerjaan rumah, selama proses belajar dirumah kami selalu dibimbing oleh sang ayah yang selalu setia menemani setiap malam dalam mengerjakan Pekerjaan rumah dan selalu melatih kami dalam menghafal perkalian matematika untuk setiap malamnya.
Setelah proses belajar malam dirumah selesai, kami pun pamitan dengan ayah dan ibu, untuk nonton televisi di rumah cek idris, karena waktu itu rumah kami tidak mempunyai televisi, seperti rumah tetangga lainnya, itu jangan malam-malam kali ya pulangnya, karena besok sekolah.... ujar sang ibu...... iya mak... jawab kami berempat secara serentak.

Malam pun berlalu dengan sangat cepat,aku dan sekeluarga kembali dengan kesibukan masing-masing, kakak ku yang paling tua, kak uli sibuk dengan persiapan sekolahnya, kak bibi dan afni juga begitu pula dengan diri ku, ayah sibuk dengan mempersiapkan dagangannya dan ibu pun bersiap kesekolah nya untuk mengajar, selepas pulang dari pekerjaan rutinitas kami yaitu menuntut ilmu, seperti biasapun kami membantu bapak keladang untuk menyiangi rumput ditanaman yang tumbuh.


0 comments:

Post a Comment

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA.... Jangan Lupa like, Share dan Komentar nya ya......

Mari Selamatkan Bumi dengan Menjaga Lingkungan

Followers

Powered by Blogger.